Siapa yang suka merapel kaya saya? Sukanya merapel tantangan menulis di blog karena satu dan lain hal, wkwkwk. Sebenarnya sih, paling benar ya jangan merapel. Karena kan adanya tantangan menulis itu di buat supaya kita selalu konsisten menulis di jadwal yang seharusnya. Kalau merapel namanya enggak konsisten dong dengan jadwal yang dibuat, wkwk. Duh saya banget ini, emang.
Tapi balik lagi ya ke individu masing-masing nih. Kalau tipe saya enggak bisa dicampur-campur kerjaannya. Tunggu bosan baru ganti, begitu, wkwk. Maksudnya bagaimana sih? Jadi begini saya tuh menulis enggak hanya di blog saja tapi juga menulis buku. Nulis buku juga enggak buku antologi doang tapi ada buku duet juga. Belum lagi rasa mager yang teramat sangat ketika mau menulis, wkwkwk *ini mah alesan, heu.
Untuk itu saya membuat diri saya nyaman dengan apa yang saya kerjakan. Misal seminggu ini sibuk mengurusi blog, padahal ada 2 deadline antologi dan 1 diskusi untuk buku duet selanjutnya, belum lagi saya pun PJ antologi di suatu komunitas. Tentu enggak mudah dijalani dalam satu hari kan? Heu. Nah, maka dari itu saya bagi-bagi dulu sesuai dengan prioritas. Berhubung rapelan saya untuk tantangan menulis cukup banyak, sekitar 14 postingan (iya, emang akeh tenan). Maka, saya lebih memprioritaskan nulis di blog dulu di minggu ini. Baru minggu depan mulai fokus lagi untuk nyusun naskah buku. Alhamdulillah, dalam 5 hari bisa selesai 10 postingan. Yuhuuu, semangat membara, hihi.
Tapi terkadang pun, kalau saya lagi ada ide. Bisa aja kok ketika lagi asik nulis di blog punya ide untuk ngerjain naskah antologi. Yaudah, saya bakalan kerjakan antologi dulu sampai puas. Lalu, kembali lagi ngeblog, seperti itu. Enggak semua orang sama kok. Beda-beda pasti kondisinya, kan? Maka, dari itu ketahuilah celah yang ada di diri kita ketika menulis. Supaya semua kerjaan selesai dengan baik, hehe *sok banget bahasanya, wkwkwk.
Sebenarnya sih saya mau bagi tips aja nih, buat yang suka merapel tantangan menulis di blog seperti saya. Tapi umum aja sih, hehe. Karena setiap orang berbeda cara kerjanya dan kondisi sewaktu menulis. Saya yakin sih yang merapel SETIP enggak saya doang. Pasti banyak yang lain, hehe. Enggak hanya yang ikuti SETIP aja yang harus tahu, semua blogger atau penulis kudu tau. Pasti ada sewaktu-waktu merapel menulis, ya kan? Ngaku, hihi. Yuk, langsung simak aja.
Tips Merapel Tantangan Menulis
Bukan aib sih merapel tantangan menulis, hehe. Enggak perlu malu terus kabur enggak dilanjutkan. Cuma karena terlalu banyak ketinggalan. Enggak apa! Malah hal itu harus jadi cambuk dong. Bahwa Aku Bisa! Begitu. Balik aja sini kamu, jangan kabur. Ayo selesaikan tantangan menulisnya dengan tips-tips dari saya ini.
1. Niat Kamu Ikut Tantangan Apa?
Niat kamu apa? *saya tanya lagi, wkwkwk. Iya, kadang tuh untuk merapel tulisan enggak mudah loh. Karena untuk merapel tulisan kita butuh banget sama yang namanya NIAT. Meski jiwa dan raga kita sudah lelah dengan pekerjaan rumah atau kantor. Tapi, ketika kita punya NIAT dengan mudah merapel tulisan dikerjakan.
Sekarang coba deh renungi dulu, niat ikut tantangan menulis itu apa? Coba kembali dipikirkan lagi. Supaya enggak salah niat ketika ikut tantangan menulis, ya. Jangan salah loh, nanti enggak beres ikut tantangannya sampai akhir, hihi. Ayo semangat merapel kaya saya. Kita pegangan tangan, hehe.
2. Ingat Kembali Motivasi Ikut Tantangan Menulis
Selain niat, motivasi juga harus ada. Terkadang motivasi dan niat ini satu kesatuan yang saling melengkapi. Jika sudah ada niat maka harus di cari motivasinya. Coba aja pikirkan lagi kira-kira motivasi ikut tantangan menulis tuh apa? Ingin apa yang diraih? Apa aja keuntungan dan apa aja yang harus dikorbankan ketika ikut tantangan menulis. Catat itu semua dan buka kembali ketika diperlukan untuk penyemangat. Siap merapel tulisan dong hari ini?
3. Jadikan Teman Sebagai Cambukmu Untuk Terus Menulis
Coba lihat teman-temanmu yang lain deh. Lihat mereka yang bisa konsisten menulis dan terus mengikuti hari demi hari untuk setor tulisan. Nah, jadikan mereka penyemangatmu. Bilang pada diri sendiri "Jika dia aja bisa, masa aku enggak sih? Ya, bisa juga dong. Harus bisa!" Dengan begitu kamu pun akan kembali semangat. Bahwa setiap impian yang akan kamu kejar, pasti ada usaha mati-matian di balik itu. Jadi, yakin mau menyerah sekarang?
4. Kenali Celah Dirimu Ketika Menulis
Setiap manusia pasti ada celahnya. Maksudnya celah tuh apa sih? Celah disini itu adalah sesuatu hal yang bisa bikin kamu bangkit kembali. Jika, kamu diingatkan/melakukan suatu hal tersebut membuat kamu jadi semangat membara dengan perjuangan yang tiada akhir. Kamu akan terus berusaha menyelesaikan misi hingga akhir. Seperti saya contohnya, saya paling kesel sama orang yang suka meledek. Jika ada seseorang meledek saya enggak bisa akan suatu hal, saya akan berjuang hingga saya bisa. Terus orang yang meledek akan diam seribu bahasa, karena apa yang dia omongin tak terbukti.
Misal aja sih itu. Intinya, kamu harus tau celah dirimu tuh apa. Pasti ada kok. Setiap orang pasti punya sesuatu pada dirinya yang bisa membakar semangat. Yok, jangan menyerah dan terus menulis hingga tantangan menulis usai. Bismillah!
5. Buatlah Dirimu Berbeda Dari yang Lain
Jangan mau sama, wkwkwk. Jadi, dirimu sendiri maka kamu akan berbeda dari yang lain. Cobalah menjadi seseorang yang istimewa dan selalu diingat oleh orang lain. Misal kaya saya ini, dimana yang lain berusaha menulis tantangan tepat waktu, saya malah merapel, sudah gitu banyak lagi rapelannya, hihi. Saya berbeda sendiri karena saya konsisten menulis sehari 2 tulisan selama seminggu untuk mengejar ketertinggalan. Jadi, jangan takut beda dengan yang lain. Coba kasih contoh yang positif kepada teman-teman sesama blogger dan penulis. Supaya mereka pun juga bisa sesemangat kita.
6. Tidak Usah Mendengarkan Komentar Negatif
Cuek aja! Biarkan dia mau ngomgong apa tentang kita, wkwkwk. Meledek karena kita enggak mungkin mengejar ketertinggalan. Yee, emang yang menentukan dia? Kan kita sebagai pelaku. Maka, dari itu, kita enggak boleh semakin malas, ya. Semangat terus untuk merapel hingga tantangan menulis usai. Biar yang suka berkomentar negatif diam seribu bahasa, wkwkwk. Balas mereka yang suka meledek dengan prestasi bukan sensasi *berasa artis dari papan penggilasan, wkwk.
7. Paksa Diri Untuk Menyelesaikan Tantangan
Harus ada paksaan. Harus diluangkan waktu. Namanya merapel menulis pasti waktu yang diluangkan enggak sedikit. Jangan menunggu waktu luang, karena nanti ujung-ujungnya malas. Lebih baik luangkan waktu. Jadi, di jadwal keseharian kita emang ada tuh jadwal menulis karena memang diluangkan khusus untuk itu. Maka, enggak ada alasan lagi untuk enggak merapel tulisan. Semangat, yes, gaes!
8. Bikin Konsekuensi Ketika Gagal Menyelesaikan Tantangan
Bikin konsekuensi itu kadang perlu. Ketika kita ikut lagi tantangan menulis di lain kesempatan akan lebih sungguh-sungguh karena enggak mau lagi kena konsekuensi. Ya, sebisa mungkin bikin konsekuensi yang bikin kamu kapok sekapok kapoknya, hehe. Misal nih kamu takut sama kecoak, terus tantangan menulisnya gagal, yaudah kamu harus berani pegang kecoak selama 5 menit. Ya, pokoknya apapun itu konsekuensinya bikin kamu kapok dan akan berusaha menyelesaikan tantangan menulis di kemudian hati. Semoga kamu semua berhasil yes, biar enggak perlu pegang kecoak, wkwkw.
9. Buka Lagi Bank Ide yang Pernah Kamu Tuliskan
Saya suka buka-buka lagi ide-ide yang pernah saya tulis di catatan dan belum sempat saya realisasikan untuk menulis ide tersebut di blog. Biasanya hal tersebut bikin saya semakin semangat menulis. Dengan cara tersebut saya sering berpikir bahwa ide ini bisa bermanfaat untuk orang lain yang membutuhkan. Jadi, enggak ada lagi deh tuh untuk malas merapel tantangan menulis. Karena banyak ide keren yang perlu kita share ke orang-orang untuk diambil manfaatnya.
10. Bikin Jadwal Menulis yang Pasti
Biasanya dengan adanya jadwal kita jadi di paksa untuk menulis. Tadinya malas untuk merapel tulisan, jadi di paksa semangat supaya bisa segera usai merapel tulisannya. Ide-ide yang tadinya hanya dituliskan saja di catatan bisa di share di blog menjadi tulisan yang bermanfaat untuk orang banyak. Bukankah hal sesederhana itu membahagiakan?
11. Kerjakan Sekarang!
Enggak usah nunggu tar sok tar sok deh. Kerjakan aja sekarang. Meski pun belum masuk jadwal menulis tetapi pekerjaan rumah atau kantor sudah usai. Langsung aja menulis. Jika dibiasakan nanti-nanti akan jadi kebiasaan. Ujung-ujungnya enggak jadi nulis lagi, nanti yang ada tinggal penyesalan. Duh, semoga enggak, ya!
Nah, itu tadi beberapa tips yang saya share supaya kita tetap semangat merapel tantangan menulis. Meski enggak mudah bukan berarti enggak bisa kan? Pasti bisa kok! Harus bisa malah. Ayo bikin perubahan yang lebih baik dari dalam diri. Supaya kita selalu menjadi orang yang bermanfaat melalui tulisan. Sekecil apapun itu kebaikan yang kita sebar, insyaallah ada balasannya. Aamiin. Jadi, sudah semangat untuk menebar manfaat lewat tulisan hari ini?
Salam,
Benar mbak Steffi sekali managemen diri ya yang ditantang padahal ikut challenge untuk Istiqomah menulis
ReplyDeleteWoow..akeh tenan PR nya..kalau kutak sanggup.
ReplyDeleteBiasa sebelum ambil kerjaan atau tantangan ditimbang dulu mampu ga selesaiin nantinya
Tapi dirimu warbiyasah memang, salut. Dan tipsnya pun oke punya
Meluangkan waktu bukan menunggu waktu luang. Nah ini membuatku terdezig. Suka sok sibuk gitu jadi kalau nggak menulis alasannya jadwal padat nggak ada waktu luang. Ini sih sama seperti nggak ada uang tersisa untuk ditabung padahal seharusnya menyisihkan uang untuk ditabung. Jadi, kalau aku mulai nggak konsisten menulis baiknya dikasih hukuman apa, ya? Mmmm ... Aku suka banget sama es krim cokelat. Baiklah, saat mulai nggak konsisten menulis, aku berjanji nggak akan menyentuh es krim cokelat, tapi diganti es krim stroberi aja, wkwkwkwk #MauEnaknyaDoang
ReplyDeleteMantap MBak Steffi ini, produktif sekali. :D. dari kesebelas tips nya itu paling penting bagian terakhir ya, kerjakan sekarang! hihi
ReplyDeleteUwaw 14 rapelan tulisan??? Semoga dimudahkan ya sis. Aku tipe kurang suka ngrapel sih jadi prefer kejar tayang. Etapi balik lagi ke orangnya ya, yang nyaman untuk dirinya seperti apa. Karena kita gak bisa memaksakan standar kita ke org lain begitipun sebaliknya.
ReplyDeleteSemangat terus mbak, insya Allah. Tapi ya ini, sedang mengusahakan bisa update blog tiap hari, BW tiap hari, eh badannya tumbang. Masya Allah, salut ama yang bisa konsisten ituuu
ReplyDeleteTips-nya mak dier banget. To the point tanpa ba-bi-bu. Aku kalau ngerapel masih blm bisa fokus sih. Jadi ya kebiasaan sehari satu2 aja. Tapi perlu juga kucoba untuk target Ramadan kali ini. Biar nulis tetap jalan, ibadah nggak ketinggalan.
ReplyDeleteMba Steffi ini pernah aku lakuin dulu pas ikut 30DWC. Tapi karena gak konsisten, aku ditendang di grup WA, wkwk. Setuju, balik lagi niatnya ikut tantangan. Kalo niatnya bagus, mengasah skill, hayuk aja merapel tulisan. Jadi gak sekedar gugur kewajiban.
ReplyDeleteGue banget ini mah, haha... Kadang untuk mulai ituloh, susah banget.
ReplyDeleteTapi tipsnya kece, bisa dicoba nih. Makasih ya mbak