Sekarang ini perubahan iklim pada bumi semakin hari semakin berdampak luar biasa pada lingkungan sekitar kita. Terlihat ketika musim kemarau, akan sangat panas dan terjadi kekeringan dimana-mana. Namun, ketika musim hujan malah terjadi banjir. Apakah ada yang salah mengenai hal ini?
Tentu, ada faktor-faktor yang menyebabkan masalah perubahan iklim ini terjadi sangat signifikan. Kita perlu sekali memahami bumi ini dan sebisa mungkin melakukan perubahan minimal di dalam keluarga. Ada beberapa hal-hal yang simpel dan bisa dilakukan dengan mudah serta akan sangat membantu kelangsungan hidup. Tidak mau juga kan anak cucu kita nanti mengalami krisis karena adanya perubahan iklim yang drastis dan parah? Nah, kita bisa memulainya dari sekarang juga.
Salah satu contohnya adalah menghemat air. Yap, air adalah salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Manusia tak akan bisa bertahan hidup jika tidak ada air. Air ini sangat krusial untuk kehidupan dan harus dijaga kelangsungannya agar bisa dirasakan selamanya oleh anak cucu kita nanti.
Baca juga Ini Loh Keuntungannya Punya Laptop Lemot!
Lalu, sudahkah kita menghemat air? Jangan dikira sumber daya alam ini tak mengalami krisis, ya. Jika kita tak pandai untuk menjaga dan menghemat air, bisa-bisa pada tahun-tahun berikutnya air bersih akan susah dicari di permukaan bumi ini. Kebayang tidak sih bagaimana anak cucu kita nanti jika hidup tanpa air bersih? Pasti sangat mengerikan sekali.
Pengalaman Ketika Mengalami Kekeringan
Sewaktu saya berada di kampung halaman, tepatnya di kota Sragen, Jawa Tengah. Mbah kakung saya di kampung tak memiliki PAM. Untuk kebutuhan air sehari-hari menggunakan air tanah dari sumur yang telah dibuat. Jika dahulu harus menimba dulu ketika butuh air bersih, sekarang sudah ada mesin untuk mengambil air, yaitu jet pump.
Nah, air dari tanah inilah yang membantu Mbah Kakung untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti untuk minum, mandi, memasak, dll. Lalu apa yang terjadi ketika musim kemarau tiba? Tentu air tanah mengalami kekeringan. Di sinilah masalahnya jika kita tak pandai untuk menghemat atau mengelola air.
Air tanah akan melimpah ruah ketika musim hujan. Namun, akan sangat sulit ketika musim kemarau. Sumur di rumah Mbah Kakung akan terpenuhi ketika musim hujan. Tahun lalu ketika musim kemarau, mengakibatkan sumur di rumah Mbah Kakung kering. Tak ada hujan sama sekali. Mengakibatkan kesulitan air dan benar-benar harus menghemat serta membuat penampungan air untuk musim kemarau.
Beruntung bagi mereka yang memiliki PAM, sehingga bisa tetap memiliki air bersih di rumahnya. Nah, jika tidak punya dan hanya mengandalkan air hujan? Tentu ini hal yang perlu diwaspadai. Ini baru saja terjadi pada satu kota di Sragen. Lalu, bagaimana di desa lain yang akses listrik saja masih sulit? Sungguh ini tak mudah untuk dilewati. Pemerataan air bersih harus ada, agar semua masyarakat bisa menikmati air bersih dengan layak.
Bagi saya air itu sangat penting sekali dan sumber kehidupan manusia. Hidup tanpa air, manusia tak akan bisa untuk melakukan keberlangsungan hidup. Maka, sudah sadarkah kita untuk waktunya menghemat air dan menggunakan secukupnya? Selain itu juga, saya menyuarakan kepada pemerintah agar lebih cepat tanggap dalam pengelolaan air bersih.
Apa Bahayanya Jika Tidak Ada Air di Bumi?
Manusia akan mengalami kesulitan dan terpapar berbagai macam penyakit ketika air bersih sulit didapatkan. Apalagi ketika air di bumi benar-benar habis dan sudah tidak ada. Tentu akan ada hal yang sangat mengerikan terjadi. Apa itu?
Manusia akan musnah. Ini dampak yang paling mengerikan. Ya, bisa terjadi seperti itu. Dikarenakan dalam tubuh manusia terdapat 90% air. Jika air yang sangat dibutuhkan oleh manusia saja tidak ada, bagaimana bisa manusia hidup?
Baca juga Ketika Ada Jarak Maka Rindu Hadir, Ketika Suami WFH Masih Adakah Rindu?
Tak hanya manusia saja. Hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya pun akan musnah. Bumi menjadi lebih panas dan kering. Akan menjadi kehancuran yang sangat besar jika bumi tak ada lagi air.
Lalu, masihkah kita enggan untuk peduli dengan kelestarian air? Sudah saatnya kita sebagai masyarakat lebih peduli dan lebih memperhatikan sumber daya alam ini. Sehingga tetap bisa lestari selamanya dan anak cucu kita nanti tetap bisa mendapatkan air bersih.
Apakah Air di Indonesia Sekarang Sudah Mulai Krisis?
Krisis air memang sudah terjadi saat ini. Dari pembicaraan melalui podcast di Ruang Publik KBR, Bapak Muhammad Reza dari Koordinator Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA) telah memaparkan bahwa krisis air ini telah terjadi cukup lama. Namun, sampai sekarang masih belum dapat titik temu yang baik. Malah beberapa program pemerintah mengenai pengadaan air bersih ini masih belum maksimal.
Krisis air yang terjadi di Indonesia salah satunya karena adanya perubahan iklim. Tetapi menurut Bapak Muhammad Reza, perubahan iklim yang terjadi karena ulah dari manusia itu sendiri. Akibatnya dampak krisis air dan langkanya air bersih ini dialami oleh masyarakat. Meski tak semua masyarakat terkena dampaknya, tetapi juga perlu diwaspadai karena sudah ada korban jiwa.
Tidak meratanya pemasukkan air kepada masyarakat, membuat beberapa wilayah di Indonesia mengalami sanitasi yang buruk. Lambatnya pemerintah untuk mengelola air bersih membuat masyarakat yang jauh dari ibu kota mengalami kesulitan. Bahkan masyarakat di desa sangat jauh dan sulit untuk mencari air bersih, hingga belasan kilometer hanya untuk mencari seember air bersih.
Apalagi tempat sumber air yang seharusnya tidak dibangun pemukiman atau tempat penambangan, malah diizinkan oleh pemerintah. Hal ini juga mengakibatkan lambat laun air bersih semakin sulit. Menurut Bapak Muhammad Reza, tempat sumber air tidak diperkenankan untuk dibangun pemukiman atau tempat penambangan. Tetapi tempat sumber air harus dilestarikan. Dari tempat sumber air tersebut dibuatlah pipa-pipa untuk mengantarkan air bersih ke masyarakat.
Salah satu yang membuat air bersih semakin langka adalah adanya limbah yang dihasilkan dari penambangan. Penambangan biasanya membutuhkan air yang banyak dan hasil akhirnya akan ada limbah yang mengalir ke sungai. Memang penambangan akan menambah profit pemerintah tetapi juga ada dampaknya terhadap keberlangsungan air. Jadi, seharusnya ada titik temu untuk hal ini. Agar penambangan tidak menghilangkan keberlangsungan air bersih.
Selain itu, ada juga sebagian masyarakat yang abai dan boros dalam penggunaan air. Seharusnya masyakarat bisa sadar dalam penggunaan air bersih ini, bahwa masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih. Cobalah untuk lebih menghemat air dalam kebutuhan sehari-hari. Belum lagi untuk yang melakukan galian sumur bor. Sebisa mungkin untuk tidak melakukannya, karena akan membuat tanah semakin ambles dan menyebabkan permukaan tanah semakin turun. Jika terus terjadi maka permukaan tanah bisa tenggelam.
Baca juga 30 Aktivitas Produktif yang Bisa Dilakukan di Rumah Aja!
Bapak Muhamad Reza menyampaikan bahwa sangat perlu tindakan urgent mengenai hal ini yaitu pemerintah diharapkan tidak mencari profit semata, mengubah pola pembangunan air, adanya pemanfaatan air hujan, dan sosialisasi ke masyarakat untuk menghemat air dari sekarang. Hal tersebut perlu segera dilakukan agar krisis air di Indonesia bisa segera diatasi. Masyarakat bisa mendapatkan akses air bersih dan sanitasi yang baik secara merata.
Mengapa Perlu Menghemat Air?
Dampak adanya krisis air yang terjadi karena ulah masyakarat itu sendiri. Jika kita masih sulit untuk menekan pemerintah dengan mengubah pola pembangunan air. Minimal kita bisa mengubahnya dari kebiasaan yang ada di rumah. Bersama keluarga kita bisa melestarikan air dan bumi yang kita cintai ini.
Sebenarnya kuantitas atau jumlah air di bumi ini tetap. Tetapi untuk air bersih yang layak untuk dikomsumsi sangat terbatas ketersediaannya. Nah, agar air bersih di bumi ini bisa bertahan lama demi keberlangsungan hidup di masa sekarang dan akan datang, kita perlu menghematnya. Dikarenakan air bersih yang layak digunakan oleh manusia di bumi ini semakin berkurang.
Kebayang enggak jika kita tidak menghemat air? Tentu akan berdampak sangat besar kedepannya. Meski Indonesia termasuk wilayah yang lembab dan memiliki jatah air yang sangat banyak dibandingkan negara lain. Jumlah air bersih tetap terbatas dan perlu adanya penghematan di setiap industri rumah tangga.
Seperti yang dilansir oleh brainly.co.id bahwa sekitar 70% jumlah air yang ada di bumi ini, sejak bumi ini tercipta. Meski bumi banyak mengandung air, tetapi 97% air yang ada di bumi adalah air asin. Untuk air tawar hanya 3% saja. Sedangkan untuk air yang layak digunakan oleh manusia hanya sekitar 1%. Bahkan hanya sekitar 0,5% air yang ada di bumi layak dikonsumsi oleh manusia.
Wah, air bersih yang layak dikonsumsi manusia memang sedikit sekali jumlahnya. Untuk itulah menghemat air sangat perlu. Apalagi hal tersebut termasuk tanggung jawab kita terhadap sumber daya alam yang ada di bumi.
Baca juga 9 Kiat Agar Tetap Produktif Menulis!
Jadi, sudah siapkan untuk menghemat air mulai hari ini? Kira-kira bagaimana cara kita menghemat air? Tentu ada banyak cara penghematan air yang bisa kita lakukan meski hanya dari rumah.
Bagaimana Cara Kita Agar Bisa Menghemat Air?
Ada banyak cara untuk dapat menghemat air di dalam rumah bersama keluarga. Kita bisa bekerja sama untuk melakukan penghematan air ini. Berikan pemahaman juga kepada anak-anak agar ikut berkontribusi sejak dini. Berikut ini ulasannya :
1. Segera Matikan Keran Ketika Air Sudah Penuh
Terkadang kita suka abai ketika menyalakan keran air untuk memenuhi bak mandi atau ember. Sering meninggalkannya terlalu lama. Sehingga lupa untuk mematikan keran air padahal sudah penuh isinya. Ini sangatlah boros dan membuang-buang air.
Isi air jika sangat dibutuhkan, jika memang air tinggal sedikit dan kita tidak terlalu membutuhkannya, biarkan saja. Isi air ketika kita mau mandi atau ketika ingin membuang air besar atau pun air kecil. Jangan ditinggal ketika mengisi air, tetap di kamar mandi sambil kita melakukan aktivitas yang sedang kita butuhkan di kamar mandi.
Dengan begitu diharapkan tidak ada air yang terbuang-buang percuma.
2. Tidak Boros Air Ketika Mandi
Jika menggunakan ember, sebisa mungkin mandi hanya dengan satu ember saja. Tetapi jika menggunakan bak, kita bisa pergunakan untuk 3-4 orang yang akan mandi dalam satu bak air tersebut. Selain itu, jangan terlalu lama ketika mandi. Intensitas mandi yang terlalu lama membuat air di dalam kamar mandi akan terpakai lebih banyak.
Mandilah dengan segera mungkin dan segera keluar jika sudah selesai. Perhatikan juga ketika sedang sikat gigi atau sedang sabunan dan sampoan. Sebisa mungkin bilas berbarengan ketika sedang sabunan dan sampoan. Hal ini dapat menghemat air ketika sedang digunakan.
3. Perhatikan Air Ketika Mencuci Tangan
Banyak yang tidak peduli dengan keran air ketika sedang mencuci tangan. Perhatikan ketika sedang menyabuni tangan, jangan sampai air keran terus menyala. Hal ini sangat boros. Seharusnya, basuh tangan dengan air lalu matikan air keran dan sabuni tangan. Setelah itu nyalakan kembali keran dan bilas tangan hingga bersih.
Sehingga tidak ada air yang terbuang percuma. Jangan lupa terapkan ini di rumah, ya!
4. Menyiram Tanaman pada Pagi atau Sore Hari
Menyiram tanaman pada kedua waktu tersebut lebih dianjurkan karena suhu pada waktu tersebut lebih dingin dan lebih adem. Nah, hal ini akan mengurangi air yang dikeluarkan untuk tanaman. Sebisa mungkin lakukan teknik siram air, supaya lebih irit lagi.
Baca juga Waspada Terhadap Virus Corona Tanpa Perlu Panik, Begini Tipsnya!
5. Gunakan Selang Bertekanan Ketika Mencuci Mobil atau Motor
Mencuci mobil atau motor adalah suatu kebutuhan. Untuk menyiasati agar lebih irit, bisa menggunakan selang bertekanan ketika mencuci dibandingkan pakai selang biasa. Selang bertekanan ini lebih ampuh untuk menghemat air yang digunakan dan lebih menjangkau secara luas permukaan mobil atau motor.
Bisa juga mencuci mobil atau motor ke tempat pencucian. Biasanya di tempat pencucian selang yang digunakan selang bertekanan. Jika di rumah tidak memiliki selang bertekanan ini.
6. Perbaiki Kebocoran Pipa Air atau Keran Air
Pipa air yang bocor harus segera mungkin diperbaiki. Jangan terlalu lama didiamkan, hal ini bisa mengakibatkan borosnya air. Begitu juga jika keran air rusak, segera perbaiki dan mengganti dengan yang baru. Agar tidak ada lagi air yang terbuang percuma.
7. Wudhu dengan Aliran Air yang Minim
Untuk seorang muslim wudhu adalah hal yang sangat penting karena menyangkut ibadah. Biasakan ketika akan mengambil wudhu keran air diputar dengan aliran air yang minim dan jangan maksimal. Hal ini menyebabkan air yang terbuang sangat banyak.
Jadi baiknya, putar aliran air kecil saja. Lalu, wudhu seperti biasa dan segera matikan keran air jika telah selesai digunakan. Sebaik-baiknya seorang muslim ketika berwudhu seperti yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menghemat air dan tidak boros, itu salah satu kesederhanaan.
Selain itu, sebisa mungkin tampung juga air yang dipakai wudhu tadi untuk menyiram tanaman.
8. Menggunakan Air Kembali (Daur Ulang Air)
Ada air yang masih layak untuk kembali digunakan, semisal air bekas cuci sayur, buah ataupun bekas wudhu. Taruh di baskom atau ember untuk menampung air ini. Air bekas ini bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Nah, sangat irit dan hemat air kan?
Baca juga Agar Keuangan Rumah Tangga Aman dan Tak Mudah Habis!
9. Panen Air Hujan
Air hujan adalah air yang bersih. Kita bisa menampung air ini ketika musim hujan datang. Cukup pakai ember besar dan taruh di halaman rumah. Ketika sudah penuh jangan lupa ditutup agar tidak ada nyamuk yang bertelur. Air hujan yang ditampung ini bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci, memasak, dll.
10. Tidak Menggunakan Banyak Sabun Ketika Mencuci
Semakin banyak sabun, semakin lama kita membilasnya dan semakin banyak air yang dibutuhkan untuk membilas cucian tersebut. Jadi, ada baiknya untuk menggunakan sabun seperlunya dan tidak berlebihan. Sehingga ketika membilas pun tak perlu banyak air yang keluar dan bisa lebih hemat pastinya.
11. Gunakan Termos Setelah Memasak Air Panas
Kebutuhan air panas di dalam rumah tangga tentu sangat sering sekali. Sebaiknya ketika kita memasak air panas dan ada sisa, sisa tersebut ditaruh di dalam termos. Supaya ketika kita butuh air panas lagi, masih ada sisa air panas yang tadi dimasak.
Masih banyak di masyarakat kita yang mudah membuang-buang air panas ini karana alasannya memasak air panasnya kebanyakan. Sayang sekali, padahal masih bisa digunakan di kemudian hari.
12. Membuat Biopori di Rumah
Untuk menjamin air tanah yang berkualitas, bisa membuat biopori ini di halaman rumah. Cara membuatnya sangat mudah, yaitu :
- Buatlah lubang kurang lebih 10cm di halaman rumah
- Lalu isi lubang dengan sampah-sampah organik
- Lubang akan terisi ketika hujan
- Air yang masuk ke dalam lubang akan meresap ke dalam tanah
Mudah sekali cara membuat biopori, ya. Jika seluruh rumah melakukan hal ini, diharapkan air hujan dapat masuk ke tanah dan bisa digunakan dengan baik oleh kita. Jadi, kita bisa memiliki air yang cukup deh. Yuk, segera buat biopori di halaman rumah!
Baca juga Belajar Menjadi PJ Buku Antologi ala Steffi, Mau Coba?
Baca juga Belajar Menjadi PJ Buku Antologi ala Steffi, Mau Coba?
13. Tidak Sering-sering Menggunakan Bathtub
Sebagian rumah tangga ada yang memiliki bathtub untuk memberikan rasa nyaman ketika mandi. Hal ini boleh digunakan tetapi jangan terlalu sering. Air yang dibutuhkan untuk bathtub sangat banyak dan bahkan bisa untuk mandi 2-3 orang. Sangat disayangkan jika terlalu sering menggunakan bathtub. Jadi, pergunakan seminggu atau dua minggu sekali saja. Untuk menghemat air bersih.
Dari 13 cara diatas mana yang paling mudah untuk diterapkan? Semoga bisa diterapkan semua pelan-pelan, ya. Yuk, kita mulai peduli dengan sumber daya alam satu ini. Agar air bersih tetap terjaga hingga anak cucu kita nanti.
Cara Menghemat Air ala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghemat air adalah hal yang sangat dianjurkan oleh beliau. Bagi seorang muslim, sudah sepatutnya kita menghemat air seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah teladan untuk semua umat muslim dan sudah seharusnya kita mengikuti apa yang beliau lakukan.Lalu, bagaimana cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghemat air?
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu dengan satu mud (air) dan mandi dengan satu sha’ sampai lima mud (air)” (HR. Bukhari no. 198 dan Muslim no. 325).
Menurut Shahih Fiqh Sunnah 1/126 dan Shifat Wudhu Nabi hal. 37 bahwa satu sha' itu sama dengan empat mud. Satu mud kurang lebih setelah liter atau seukuran memenuhi dua telapak tangan orang dewasa.
Hal ini bisa kita jadikan pelajaran bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap sederhana dan tidak berlebihan dalam penggunaan air ketika berwudhu maupun ketika mandi. Dalam islam pun juga diajarkan agar tidak boros dan tidak berlebihan.
Nah itu tadi cara menghemat air ala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita bisa mengikutinya di rumah. Hal ini juga termasuk sunnahnya, loh. Yuk, mulai sekarang kita lebih irit dalam menggunakan air dan sebisa mungkin tidak mubazir ketika menyalakan air keran.
Mengajak Semua Orang Untuk Menghemat Air!
Minimal lakukanlah sosialisasi kepada keluarga, lalu tetangga, teman dan lingkungan sekitar. Ajak mereka untuk bisa lebih peduli terhadap kelestarian air. Jika kita melihat keran air menyala terus menerus di suatu tempat misal di toilet mall, di toilet tempat rekreasi, dll kita harus sigap untuk segera menutupnya kembali.
Ajak anak-anak juga untuk peduli hal ini. Selain itu, beritahukan kepada anak-anak, untuk ajak semua teman-temannya. Hal ini bisa diterapkan di sekolah. Ketika di kamar mandi misalnya, atau wudhu ketika mau sholat bahkan ketika ada piket untuk membersihkan kelas.
Baca juga Ketika Kamu Belum Sukses Seperti Mereka, Just be Happy, Gaes!
Dengan begitu diharapkan air bersih yang ada di muka bumi ini bisa digunakan untuk keberlangsungan hidup yang lama dan selamanya. Bismillah, yuk, kita mulai terapkan penghematan air mulai sekarang. Sudah siap kah untuk mengambil perubahan ini?
Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Kamu juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini.
Salam,
Saya paling sebel kalau liat orang2 buang2 air, dan gak mau menghematnya
ReplyDeleteTulisan mbak steffi mantab. Lengkap dan komprehensif. Mungkin perlu diurai juga kondisi air di Indonesia berbasis data. Akan sangat cakep. Tp ini juga sudah cakep sih. Oh iya saya pernah berkunjung ke pusat pengolahan air bersih di Singapura. Dengan teknologi canggih, negara kecil itu mampu mengubah limbah rumah tangga jadi air bersih. Indonesia layak untuk menirunya. Terima kasih mbak atas tulisan panjang dan informatifnya. .
ReplyDeleteTerima kasih ata inspirasinya Mbak. Saya sering tuh cuci motor tapi ga pake selang bertekanan tinggi jadinya memang lebih banyak air yang kepake ya. Lain waktu saya pake deh hehe. Biopori juga sering dilupakan oleh orang nih ya seharusnya ini poin yang perlu digembor2kan lagi pada masyarakat agar mereka lebih paham tentang fungsi sederhana Biopori.
ReplyDeleteAku juga sedang baca buku yang judulnya Bumi Yang Tak Layak Dihuni. Disana dibahas juga tentang air. Ngeri rasanya. Sementara banyak perusahaan2 yang memblokade air milik bersama cuman buat hiasan kolam mereka, duhh ngeri pokoknya kalau bahas iklim ya mba
ReplyDeleteSaya pernah ngalamin kemarau panjang. Nyuci baju saja harus ke sungai yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah. Memang air kalo lagi berlimpah sering banget kita buang-buang pecuma. Harus lebih hemat mulai sekarang.
ReplyDeleteMembaca tulisan krisis air ini mengingatkan saya kejadian setiap dzuhur di tempat kuliah. Apalagi saat musim kemarau, tidak ada satupun air yang mentes dari keran. Semua masyarakat harus rela ke masjid atau pulang ke kosan hanya untuk melaksanakan shalat. Secara tidak langsung, krisis air ini juga menimbulkan ketidak efisienan waktu. Keren mbak tulisannya, semangat berkarya
ReplyDeleteBener sekali mbak kita harus menghemat penggunaan air. Sebab keberadaan air sangat penting bagi kehidupan baik manusia, hewan dan juga tumbuhan. Semoga ke depannya semakin banyak orang yang peduli dengan kelestarian air ini sehingga nantinya ia akan merawat sumber-sumber air tersebut dengan sebaik-baiknya.
ReplyDeleteSaya pernah ngalamin krisis air kak.
ReplyDeleteKetika tinggal diperantauan. Bila musim kemarau tiba, air sulit didapat. Saya pake sumur bor. Pipa bornya tak mampu mencapai titik air. Jadinya, kami memanfaatkan air sungai.
wah bener ini mbak steffi kita harus menghemat air supaya tidak ada bencana kekeringan ya. yang belum pernah kucoba itu menampunh air hujan deh, jadi kepengen.
ReplyDeleteAir tuh kebutuhan banget ya mbak..ditmpt sy klo kemarau kiri kanan udah kering kerontang. Alhamdulillah rmh sy sumur tanah nya pnya mata air yg bagus.dan jernih. Mungkin krna hlman rmh sy penuh pohon..kalu tetangga kiri kanan di cor beton semua jd ga ada resapan air..emang ya manusia itu hrs bersahabat dengan alam spy alam jg mau memberi apa yg manusia butuhkan terutama air ini
ReplyDeleteAir tuh kebutuhan banget ya mbak..ditmpt sy klo kemarau kiri kanan udah kering kerontang. Alhamdulillah rmh sy sumur tanah nya pnya mata air yg bagus.dan jernih. Mungkin krna hlman rmh sy penuh pohon..kalu tetangga kiri kanan di cor beton semua jd ga ada resapan air..emang ya manusia itu hrs bersahabat dengan alam spy alam jg mau memberi apa yg manusia butuhkan terutama air ini
ReplyDeleteSatu hal yang membuat boros air adalah WC mampet. Udah pasti gak bakal bisa hemat air. Beda sama mandi, mencuci, menyiram tanaman, semua bisa di kontrol. Tapi kalau WC mampet, duh duh duh, udah pasti nyiramnya gak pake ukuran.
ReplyDeleteNah untuk yg cuci tangan apalagi ditengah pandemi saat ini. . Agak sulit, saya sendiri terbilang cukup sering dan berulang melakukannya.. meskipun sudah disiasati dengan mematikan keran selama tangan dikucek kucek sich...
ReplyDeleteIntinya buat saya pribadi, penggunaan air minimal sudah diupayakan.. seperti menggunakan air cuciam utk siram tanaman kak. . Mandi dengan tidak menggunakan bathtub dan beberapa lainnya..
Selama dirumah aja saya mandi paling sehari cuma sekali, hehehe. Ya, lagian ngga kemana-mana juga kan jadi ga keringetan juga? Itung-itung hemat air juga ya.
ReplyDeleteMakasih tipsnya Mbak. Mulai sekarang kita harus disiplin menghemat air untuk kehidupan ya Mbak. Saya juga sering woro-woro ke anak-anak untuk menggunakan air secara hemat sesuai kebutuhan.
ReplyDeleteair ini sudah menjadi kebutuhan pokok makhluk hidup, dirumah kalo udah mati lampu karena pakai sanyo dan bak air nggak diisi penuh dijamin kebingungan yang mau ngapa-ngapain.
ReplyDeleteberuntung meskipun musim kemarau, sumur dirumah masih mengalir. ngebayangin warga lain yang susah dapet air bersih jadi sedih
Banyak sekali yang belum dilakukan.
ReplyDeleteYang paling sulit dilakukan itu menghemat air ketika mandi, cuxi tangan dan wudhu.
Harus mulai dibiasakan dari sekarang menghemat air nih.
Kalau masuk musim kemarau gini aku juga ketar-ketir Mbak, secara kami pakai air sumur. Jakarta juga rawan sumur kering kan, pernah suatu ketika habis mudik Magetan pas balik Jakarta sumurnya kering. Makanya sekarang aku irit2 banget. Nyalain jet pam sehari sekali aja pokoknya dicukup-cukupin. Nyuci piring sama baju gaksering2. Pokok ditumpuk dl aja.
ReplyDeleteSyaa pernah dapat mata kuliah di kampus saya bahwa nanti di akhir kiamat umat manusia kekurangan air atau sumber daya alam sudah habis.. oleh karena itu ortu saya menyimpan banyak tong air untuk menampung air hujan hehe
ReplyDeleteAir itu merupakan kebutuhan pokok ya, Mbak. Kalau bukan dari kita sendiri, siapa lagi yang harus menghemat air. Dan kebiasaan bijaksana menggunakan air juga harus ditularkan pada generasi muda terutama anak-anak kita ya...
ReplyDeleteYuni pernah sebulan berada di desa yang susah sekali air. Sampai-sampai untuk kebutuhan sehari-hari bahkan urusan mandi kita harus berhemat.
ReplyDeleteDan itu benar-benar bukan hal yang menyenangkan.
Kondisi di rumah Mbah Kung juga saya alami Mbak. Kami mengandalkan sumur untuk semua aktivitas termasuk memasak. Jadi memang harus belajar menghemat air banget... agar survive di musim kemarau.
ReplyDeleteSumber mata air di tempat tinggal ku, mulai seret huhuhu. Dikarenakan banyak di bangun rumah besar dan mewah tepat di aliran air menuju sumber😏
ReplyDeleteKrisis air di muka bumi semakin memprihatikan sih Mbak, apalagi eksplorasi terhadap air, terutama air tanah, yang berlebihan bisa menurunkan permukaan daratan. Efek jangka panjangnya daratan kita menurun dan sebagian daerah di pesisir pantai akan terendam
ReplyDeleteMasyaAllah, bahkan Rasulullah pun sudah mencontohkan penggunaan air secara bijaksana ribuan tahun yang lalu. Di rumah saya masih PR banget nih pemakaian airnya belum terkontrol. Tapi harus mulai berhemat supaya krisis air yang dikhawatirkan tidak terjadi.
ReplyDeleteMba tulisannya mantulita sekali. Hehe. Saya pernah mengalami susah dapat air bersih, padahal itungannya masih d kota loh tp air yg saya dapat warna'y keruh banget. Pernah juga mati air selama beberapa waktu sampai harus membeli air. Hiks.. Jangan sampai kejadian seperti itu meluas dan membuat kita jd susah mendapat air bersih..
ReplyDeleteAir sama pentingnya kaya oksigen dan sinar matahari. Sayangnya banyak orang yang boros air, termasuk saya juga nih. Harus lebih hemat terutama ketika mandi, tergoda sama aliran air yang segar :(
ReplyDeleteSaya pernah ngerasain hidup kekurangab air. Harus beli air bersih atau air galon untuk mandi dll. Ulasan mba Steff mantaps banget. Semoga semakin banyak yang sadar akan arti pentingnya menghemat air.
ReplyDeleteAku baru tahu tentang biopori ini. Jadi pengen buat juga. Bumi tanpa air... Tak dapat kubayangkan betapa menyedihkannya. Semoga kita bisa mengaplikasikan gerakan hemat air ini.
ReplyDeleteTerkadang saya masih suka abai nih untuk menghemat air, huhu. Baru terasa saat kemarau tahun lalu. Meski enggak sampai kering, beberapa tetangga sampai harus minta air. Jadi malu saya tuh karena masih boros. :(
ReplyDeleteTerkadang saya masih suka abai nih untuk menghemat air, huhu. Baru terasa saat kemarau tahun lalu. Meski enggak sampai kering, beberapa tetangga sampai harus minta air. Jadi malu saya tuh karena masih boros. :(
ReplyDeleteIya juga mba, jangan pakai sabun berlebihan untuk hemat air. Memang ya harus kita tu pakai sesuatu secukupnya aja, jangan berlebihan. Thanks ya mba
ReplyDeleteTindakan untuk bijak menggunakan air memang patut kita biasakan pada anak agar nantinya terlatih untuk untuk membuang-buang air. Air memang selalu ada, tapi bukan berarti kita bisa menyia-nyiakannya begitu saja. Banyak saudara kita di daerah lain yang bahkan untuk minum saja susah.
ReplyDeleteMenghemat air paling realistis yang bisa aku ajarkan ke anak-anakku adalah: kalau cuci tanganm jangan pakai air mengalir kencang, kecuali pas bilas air sabunnya.
ReplyDeleteSetuju banget sista, air itu penting banget bagi kelangsungan hidup
ReplyDeletesaya pernah liat di tv, kisah perjuangan bagaimana mengambil air di mata air yg jauh dg kediaman. ah susah sekali...
ReplyDeletebersyukur air di kediaman kami tak sesulit itu ya