Rumitnya setiap masalah yang hadir terkadang membuat kita sangat kesal dibuatnya. Apalagi jika masalah tersebut hadir terus menerus tanpa memikirkan apakah kita sedang baik-baik saja atau tidak. Tentu kita harus menyikapi hal ini dengan bijak. Jangan sampai malah semakin rumit atau semakin menyakiti hati orang lain.
Adanya masalah pasti membuat kita merasa sedih. Tapi kita bisa coba menghibur diri loh dengan berbagai cara seperti tulisan di blognya Mba Mutia ini. Supaya kita juga enggak melulu merasa terpuruk. Kita bisa melakukan apapun yang kita sukai supaya hati semakin terhibur dan setidaknya ada sedikit rasa bahagia. Capek kan pasti kalau sedih terus.
Nah, untuk itulah kita perlu banget loh bersikap bijak dalam setiap masalah. Jangan melulu meninggikan ego hanya karena kesal sesaat. Nantinya bikin menyesal loh. Makanya kalau kita lagi emosional ada baiknya kita melakukan 9 hal ini. Supaya apa? Supaya kita bisa selalu bijak dalam menghadapi masalah yang ada.
Baca juga 15+ Hal yang Bisa Kita Lakukan Ketika Hati Sedang Resah!
Setidaknya kita bisa lebih baik di masalah berikutnya, kalau masalah yang dihadapi sekarang belum bisa bijak. Siapa tahu di masalah yang akan datang kita bisa lebih bijak. Iya enggak? Nah, coba dulu deh 9 hal ini. Simak yuk, ulasannya :
1. Menahan Diri Untuk Tidak Membalas
Pasti ada rasa ingin membalas ketika kita sedang bermasalah dengan orang lain. Apalagi jika kita tak tahu salah kita apa. Tiba-tiba orang tersebut melakukan hal yang tak mengenakan kepada kita. Seperti menyindir, membicarakan di belakang, dan hal buruk lainnya. Tentu kita akan merasa risih.
Tapi kita perlu bersikap bijak untuk tidak membalas apa yang dilakukan orang tersebut. Lebih baik menyingkir sebentar dan menenangkan diri. Hal ini dilakukan agar kita bisa berpikir lebih jernih dan tidak mudah membalas dendam. Lebih baik menjadi orang yang pemaaf.
Biasanya ketika kita sudah tenang, kita akan mudah memaafkan perbuatan orang tersebut. Meski ada rasa kapok untuk berinteraksi atau berteman dengan orang tersebut sih. Tapi setidaknya kita sudah memaafkan semua perbuatan dia ke kita yang tak menyenangkan itu.
2. Mencari Akar Permasalahan dan Mendiskusikannya
Katanya tak ada asap kalau tak ada api. Nah, berarti ada sebab akibat sampai akhirnya ada masalah. Kita cari tahu deh akar permasalahannya tuh apa sih. Sampai akhirnya terjadi hal-hal yang tak mengenakan. Jika kita bingung dengan masalah yang terjadi karena merasa tak salah. Kita bisa tanyakan langsung sama yang bersangkutan.
Baca juga Don't Tell People Your Plans, Show Them The Result!
Kadang namanya manusia suka enggak ngeuh, suka bicara yang tak mengenakan yang akhirnya bikin sakit hati. Nah, sudah saatnya kita tanyakan langsung akar permasalahannya di mana. Jika sudah tahu, kita bisa diskusikan solusinya. Semoga bisa baik-baik kembali dan tidak menimbulkan permusuhan setelah itu.
Namun, jika kita lebih lega dengan memberitahukan unek-unek dan kebenaran tentang dirinya. Kita bisa memberitahunya ketika berdiskusi dengannya. Beritahukan apa yang ada di hati kita. Hal itu bukan bermaksud menyakiti hati tetapi untuk saling introspeksi diri. Agar bisa saling memahami satu sama lain. Syukur-syukur sifat buruk tersebut bisa berubah dan kita dapat menjadi orang yang lebih baik lagi.
3. Tidak Membesar-besarkan Masalah
Sering terjadi nih. Dari masalah kecil sampai akhirnya timbul masalah yang besar. Padahal berawal dari hal sepele yang seharusnya bisa dibicarakan baik-baik. Tapi ya itu karena ego dan gengsi untuk membicarakannya. Jadinya masalah sepele ini menjadi besar. Yang tadinya bisa saling memaafkan, malah jadi musuh. Hadeuh!
Kadang saya pribadi suka kesal sama orang-orang yang begini, haha. Padahal mah tinggal diomongin aja gitu sebelum sampai besar. Ini malah demennya mementingkan ego sendiri. Ujung-ujungnya bikin status yang menyindir dan merasa korban teraniaya. Duh, kalau sudah begini mah emang mungkin ada masalah serius dengan dirinya, ya.
Intinya kita tetap di jalur bijak dalam menyikapi masalah saja deh. Kita jangan ikutan seperti itu ketika ada masalah, ya! Langsung dibicarakan ketika punya masalah biar enggak menjadi-jadi.
4. Jauhi Sosial Media Sementara
Sering enggak sih melihat curhatan seseorang di sosial media ketika dia sedang ada masalah? Nah, biasanya tulisannya ini sering membuat tak nyaman yang membaca. Tulisannya lebih sering menyindir dan merasa dirinyalah yang paling tersakiti. Daripada kita ikutan begitu lebih baik jauhi sementara sosial media.
Lebih baik tenangkan pikiran dengan hal yang disukai atau bisa juga mandi sambil keramas biar seger badan. Bisa juga makan-makanan enak biar mood kembali baik. Jadi, sebisa mungkin ketika ada masalah jangan main sosial media dulu. Biar enggak gampang curhat di sosial media. Nanti malu dibaca sama orang-orang loh.
Baca juga Ketika Kamu Belum Sukses Seperti Mereka, Just Be Happy, Gaes!
5. Lihat Masalah Jangan dari Satu Sisi
Kadang kita merasa seperti orang yang paling benar sendiri. Orang lain salah. Padahal bisa jadi benar, bisa jadi enggak. Untuk itulah kita perlu melihat masalah dari dua sisi. Jangan hanya satu sisi saja. Cobalah kita pahami ketika kita jadi orang yang disalahkan, bagaimana kecewanya ketika melihat tulisan yang menyakiti hatinya. Punyalah empati sebelum menuliskan hal-hal yang menyakiti hati orang lain.
Jika itu niatnya baik untuk memberitahukan kepadanya. Lebih baik langsung saja saling diskusi dan bicara berdua. Lalu, utarakan apa yang kita maksud. Jangan malah diumbar di sosial media dengan niat agar semua orang tau. Duh, itu namanya malah menyebarkan aib dong.
Jadi, yuk lebih bijak dalam menyikapi masalah. Ingat, ya, jangan lihat dari satu sisi saja tapi juga lihat dari sisi yang lainnya.
6. Selalu Berpikir Positif
Kurangi untuk berpikir negatif. Berpikir selalu positif akan membuat beban pikiran berkurang dan kita akan lebih bijak dalam menyikapi masalah. Setiap orang pasti ingin masalahnya segera selesai dan enggak banyak drama kan? Nah, salah satunya tetap berpikir positif untuk menghindari hal tersebut.
Coba saja untuk berpikir begini, "Oh mungkin dia begitu ke saya karena lagi bad mood, ya. Makanya selalu iri dengan apa yang saya lakukan. Coba ah saya hibur dia biar bahagia. Terus enggak lagi iri dan enggak lagi nyindir saya."
Kalau kata quote dari Rachel Vennya tuh begini :
Orang-orang biasanya jadi lebih baik kalau mereka lagi senang. Makanya kalau ada orang jahat sama kita, doain aja. Mungkin hatinya lagi enggak bahagia.Relate banget kan? Berpikir positif bisa bikin kita bahagia loh. Sudah waktunya kita bijak dalam menyikapi masalah, positive thinking dan selalu bahagia!
7. Tidak Mudah Mengumbar Masalah yang Dimiliki
Masalah yang kita miliki sudah seharusnya tak perlu semua orang tahu. Malu atuh, haha. Berasa berantem sama anak SD enggak sih. Semua satu kelas bahkan sampai satu sekolah tahu loh. Kan malu, yak! Ini kita sudah dewasa, sudah besar, sudah punya suami, anak bahkan mau punya cucu. Eh enggak deh punya cucu kejauhan, haha.
Baca juga Ketika Bapak Berbagi Hanya Ikhlas yang Ia Tanamkan!
Intinya sudah dewasa dan sudah tahulah mana yang bisa dikonsumsi oleh publik dan mana yang enggak. Kalau niatnya ingin mengambil pelajaran dari masalah tersebut, ya enggak perlu juga sampai tag orangnya ya. Duh, itu mah emang niat banget ingin menjatuhkan dan mengumbar aib orang lain.
Jika ingin menceritakan di ranah publik setidaknya dengan bahasa yang baik. Pakai nama samaran dan tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan setelah tulisan itu di publish. Pastinya berikan juga solusi atau tips pada tulisan tersebut. Biar pembaca juga mendapatkan manfaatnya, enggak hanya cerita doang, begitu ya.
8. Evaluasi Diri
Pastilah kita juga ikut andil ketika ada orang lain ada yang bermasalah dengan kita. Seperti yang sebelumnya saya bahas bahwa bisa jadi saja ada omongan atau tindakan kita ke dia yang tak mengenakan hati. Lalu, dia merasa sakit hati tapi enggak mau bilang. Diam aja hingga akhirnya pecah kek bisul, eh.
Nah, untuk itu kita perlu evaluasi diri juga. Lebih hati-hati dalam bicara dan bertindak kepada orang lain. Jadikan pelajaran berharga untuk selalu mengungkapkan hal yang tak enak di hati kepada orang yang bersangkutan tersebut. Jangan dipendam aja karena kita juga inginnya orang tersebut menjadi lebih baik kan? Jadi, sama-sama lega hatinya gitu. Kan enak semua senang, semua bahagia.
9. Meminta Pertolongan Allah
Mau minta pertolongan siapa lagi? Setiap masalah yang hadir dalam hidup kita kan juga atas izin-Nya. Allah sayang banget sama kita sampai akhirnya kita diberikan masalah tersebut. Rasanya emang enggak enak sih punya masalah tuh. Tapi dengan begitu kita jadi lebih dekat dengan Allah. Lebih sering berdoa, sering meminta, sering merengek dan sering beribadah tepat waktu.
Kalau enggak ada masalah kan belum tentu kita begitu ya? Itu tanda Allah kangen banget sama kita. Lagi minta kita untuk terus beribadah dan kembali dekat dengan-Nya. Tentu hal ini sungguh nikmat banget kita rasakan. Semoga tanpa adanya masalah kita juga tetap dekat dengan Allah, ya. Insyaallah. Bismillah!
Baca juga Berbesar Hatilah, Ketika Punya Teman dengan Sifat Seperti Ini!
Itu tadi 9 hal agar kita bisa lebih bijak dalam menyikapi masalah. Masalah akan selalu ada selama kita hidup. Enggak akan bisa benar-benar hilang. Ketika masalah hadir, pasti ada jalan keluar setelahnya. Lalu, tak berapa lama masalah lain akan muncul. Maka kita harus selalu hadapi masalah tersebut dengan bijak.
Minimal setiap ada masalah kita enggak menambah musuh hanya karena hal tersebut. Apalagi jika masalahnya adalah masalah sepele. Wah, ini nyebelin banget sih kalau sampai dibesar-besarkan. Untuk itulah kita perlu bijak dalam menghadapi setiap masalah yang ada.
Kalau kamu sendiri bagaimana menyikapi masalah dengan bijak? Jika ada tips yang lain boleh yuk saling sharing di kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat, ya!
Salam,
No. 8 dan 9 paling utama. Yg lainnya agak susah di lakuin, tergantung orangnya sih ya, hehe..
ReplyDeleteTips-tips nya mantap sekali kak, bisa buat bahan belajar menyikapi masalah.
ReplyDeletetidak mudah mengumbar dan mengevaluasi diri..jleb nacep banget mbak. yang terpenting katanya ketika ada masalah itu adalah jarak kening kita dengan tempat sujud, alias jgn lp kembali lagi padaNya
ReplyDeleteaku salah fokus sama ilustrasinya >.<
ReplyDeleteitu gambar sendiri ya kak??
btw makasih ya buat tipsnya supaya tetap bijak...
Bener banget mba. Emang lebih baik menjauhi sosial media kalau lagi ga enak hati. Bawaannya kadang pengen lampiasin semua di sosial media.
ReplyDeleteOya salam kenal ya mba. Kalau berkenal follow back. 😊
Aku kalo lagi kesel mending ditinggal tidur dulu, kalo lagi emosi masih suka kebawa soalnya...
ReplyDeleteNo 1 sih yg susah. Tapi gimana pun juga balas dendam itu emang gak baik
ReplyDeleteyang begini termasuk toxic sosmed, kadang yg curhat di sosmed ampe keluar bahasa binatang suka gak nyadar, kalo curhatan singkatnya ngepek ke mood orang lain, saya sih jauh-jauh hari udah di warning sama pak suami kalo ada masalah jangan umbar di sosmed, jaga nama baik. termasuk kalo ada konflik sama orang lain. kalo hanya sebatas keluh kesah seperti, " hayati lelah hari ini, udah udar ider, minum es teh enak nih"....itu sih normal aja (menurutku). tapi emang bener, hari gini daripada ngomong langsung, mostly pada saling "serang" status di sosmed ya, wkwkwkwk
ReplyDeleteIni juga bisa diterapkan kalo lagi ada masalah sama pasangan ya hhe. Bener banget, harus melihat segala sesuatu dari sisi positif dan yang pasti masalah apapun harus diselesaikan, karena kalo dipendam terus bisa jadi bom waktu. Aku kalo ke suami, ada yg ngeganjel dikit suka langsung disampaikan walaupun itu menyakitkan hehe. Insyaallah seberat apapun setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
ReplyDeleteMenurut saya, yang paling handal membuat saya tenang saat ada masalah adalah jauhi sosial media.
ReplyDeleteMenjauhi sosial media untuk sementara agar tidak mudah mengumbar masalah. Ini benar sekali..aku pernah mengalami dan keceplosan tjurhat di sana..Enggak lama aku hapus. tapi sudah kadung ada yang emot dan komen dong. huhuhu, nyesel setengah mati akutu,,,
ReplyDeletememang mesti bijak sikapi masalah!
Nah itu dia mbak yang serem banget kalo kejadian. Temanku yang pernah marah ke aq curhat macam2 di FB, sampai fitnah. Dan aq merasakan sedih sekali. Belum lagi kalo yg baca orang lain yg tidak tahu masalah. Bisa salah yanggap.
Deletemasalah datang kadang bagai tamu tak diundang ya kak.. hihi..kalau sy masalah dtg tentu ada perantaranya yaitu manusia..maka solusi terbaik..klarifikasi ke orang ybs...kalau tdk selesai tutup buku dengan orang tsb..lupakan..dan end..kalau tak sengaja ketemu org tsb ya biasa aja tapi tdk ada niat untuk berurusan lagi..spya tdk timbul masalah yg sama atau masalah baru..hehe..
ReplyDeleteSetuju Mba sama pendapat'y, tp klo berpikir positif sama org yg udh pernah bikin sakit hati itu kadang sulit. Hehe..
ReplyDeleteTipsnya bagus banget mba. Gambarnya presentatif. Kalau boleh tahu pakai aplikasi apa? Mau belajar bikin, tuk keperluan bimbingan konseling siswa di sekolah.
ReplyDeleteKita kadang sulit mengendalikan diri. Ketika tertimpa masalah terlebih dari pihak lain, keinginan membalas itu kadang terlalu besar.
ReplyDeleteTapi saat dipikir ulang, buat apa juga membalas. Emang kita mau dianggap sama minusnya dengan mereka?
Seenggaknya mari menjadi pribadi yang lebih baik. Hehehe
Terima kasih mbak atas tipsnya. Sangat bermanfaat sekali ini. Memang terkadang saat ada masalah ego sering kali menguasai. Bahkan karena egonya yang berkuasa masalah yang sepele bisa dianggap menjadi masalah yang besar. Padahal jika disikapi dengan bijak masalah yang datang malah bisa membuat kita menjadi manusia yang lebih baik lagi.. ..
ReplyDeleteYang susah itu memang mengendalikan hawa nafsu ya mbak.... Semoga kita tetap dalam lidungan Allah agar bisa menyelesaikan masalah dengan bijak tanpa harus berteriak....
ReplyDeleteMelihat masalah dari sisi yang lain itu memang penting banget ya Mbak. Kadang kita merasa masalah merugikan kita, tapi ada sisi positifnya ketika itu bisa kita selesaikan dengan baik.
ReplyDeleteSosmed ajang curcol biasanya facebook ya kak steffi. Entahlah karena isinya emak-emak kali ya, udah gitu main gank-gank an lagi. Ngelus dada kalau gini, yang bermasalah siapa kita kena imbasnya. Nah paling aman sih nulis di blog asal jangan yang curhat hehehehe
ReplyDeletePoint Tidak Mudah mengumbar masalah yang sedang dimiliki memang kadang sulit dilakukan. Saya punya teman yang dikit-dikit update status kalau lagi ada masalah. Pernah juga masalah dengan suami ditulis di status WA. Kan engga banget ya mba. Malah membuka aib sendiri
ReplyDeleteSuka sama yg no 9, katakan sama si masalah itu, "Hai, Masalah... (trus dia bales, haaiii) biarin kamu besar, tetapi Allah Maha Besar!" hihi
ReplyDeleteSetuju banget mbak, terutama poin yang menjauhi media sosial. Karena kalau suasana hati nggak enak tuh cenderung mau update yang nggak enak juga. Padahal bisa jadi emosi hanya sesaat.
ReplyDeletePoin nomor 8 ini yang masih agak susah dan butuh usaha lebih keras. Karena, yang dihadapi itu ego diri sendiri. Jadi, masih suka merasa benar akutu, hiks :(
ReplyDeletekalau sakit hati sama seseorang tuh emang lebih baik ga ngeliat atau tahu kabar dari orang tersebut yah biar ga keinget sakit di hati hehe
ReplyDeleteSetuju dengan poin menjauhi media sosial sementara waktu..
ReplyDeleteKadang bila hati sedang tidak tenang, melihat kondisi (aneka timeline) di sosial media malah membuat semakin jauh dari ketenangan ya.
Semuanya aku setuju ini sarannya yang bijaksana... Aku nggak suka memang menggumbar masalah ke teman, lebih baik keep silent aja hihi biar aman
ReplyDeleteSetuju semua tipsnya, kak. Termasuk jangan mengumbar masalah. Soalnya sekarang banyak yang mengumbar masalah di sosmed
ReplyDeleteMenyikapi masalah biasanya memang saya diam dulu mbak stef, lalu banyak² istighfar setelah itu komunikasi yang adem sama pihak tertentu yang punya masalah dengan saya.
ReplyDeleteSetuju mbak... masalah bukan untuk diumbar ya, karena mengumbar enggak menyelesaikan masalah. Meski kebutuhan curhat itu pasti ada. Cuma pastikan kita curhat pada orang yang amanah.
ReplyDeletePaling enak emang ngadu ya kak Steffi .rasanya langsung plong .
ReplyDeleteKalo hati udah tenang, baru deh bisa mikir jalan keluar dari masalah dengan pikiran jernih
Mantuuul Kak nasehatnya. Yang hindari medsos itu betul banget deh. Kan pasti bawaannya oingin ngomel aja tuh kalo lagi ada masalah sama orang. Kalo gak ada yang dengerin ya pengen diluahkanlah pokoknya. Makanya sosmed jadi ajang yang seolah paling menerima curhatan kita. Ugh... Saya juga masih belajar untuk kontrol diri nih.
ReplyDeleteKeren Mbak tulisannya.. Bener, kalau lagi ada masalah ketemu sosmed bisa tambah runyam.
ReplyDeleteSelf control itu kalo udah emak2 rada susah sih menurut saya, maklum punya anak2 kecil tuh kdg bikin stress, kdg kalo ada hal2 menyenggol dikit pasti bawak annya naek darah aja mba 😂
ReplyDeleteKalo dibandingin waktu single dan belum punya anak, aduh sabaaaar banget, ampe saya tuh gak percaya kalo dulu bisa melakukan 9 hal diatas itu dgn mudahnya hihihi..
Tulisan ini jadi reminder juga buat saya yg banyakan khilaf dari sabarnya 😅
Setuju dengan jauhi medsos saat hati sedang tdk nyaman. Jangan sampai ada pernyataan2 kita di medsos yang akhirnya menjatuhkan diri kita sendiri. Jejak digital tdk akan hilang meski kita menghapusnya.Bisa jadi sudah ada orang lain yang lebih dulu menyimpannya.
ReplyDeleteAku setuju banget sama semua yang mbak tulis. Emang harusnya gitu sih. Akunya aja yang kadang masih belum bisa menjalani semua itu. Padahal yaaa tau.
ReplyDeletePoin kesatu aja udah berasa berat. Kalau disakiti cenderung ingin menyakiti balik. Tapi sebenarnya gak menyelesaikan masalah ya jadinya. Satu lagi, aku juga belajar njauhin sosmed kalau lagi bertengkar atau ada masalah. Bikin besar masalah yang ada aja. Tapi kadang tetap butuh teman untuk curhat menenangkan hati dan minta masukan.
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak. Tipsnya mantap. Yang soal sosmed itu bener banget. Saya selalu bilang sama anak yang remaja kalau sosmed bukan buku harian. Jangan umbar masalah dan emosi di sosmed. Jangan sampai suatu saat menyesal karena sesuatu yang pernah kita posting di sosmed. Mending kalau ada masalah tutup dulu sosmednya. Ngobrol sama yang bersangkutan atau yang ahli untuk dapat solusi.
ReplyDeleteMasha Allah tipsnya mantap nih mba. saya masih sering panikan kalau ada masalah dan kadang emosi jiwa
ReplyDeleteMemang benar saat kita punya masalah harus di terapkan tips-tips di atas. tapi masalahnya saat kita sudah punya masalah maka pikiran atau prilaku negatif yang lebih menoncol dari pada cara menyikapi masalah tersebut. dan hal tersebut sangat susah di kendalikan. itu kalo aku
ReplyDeleteSaya belajar banged jd orang yg bs menahan diri dr suami n keluarganya. Mereka orangnya sabar n ngalahan. Beda ama kelg sy yg cenderung blak2an. Tp asik sih jd dpt new insight kl ketemu org yg bikin masalah haha
ReplyDeleteDan jalan terakhir yang terbaik ketika semua take menemukan titik temu, ngadu sama Allah. Kesannya kek cemen gitu tapi itu malah numbuhin kekuatan gitu
ReplyDelete